Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut
Abstract
Stunting merupakan salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan indikator tinggi badan menurut umur. Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Pola pemberian makan balita merupakan upaya dan cara ibu memberikan makanan pada balita dengan tujuan agar kebutuhan makan balita tercukupi, baik jumlah, jenis dan frekuensi, maupun nilai gizinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 294 orang Ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan, diperoleh sampel sebanyak 84 responden yang dipilih secara purposive sampling menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan balita diukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise dan dikonversikan ke dalam nilai terstandar (z-score) . Data dianalisa menggunakan uji Chi Square dengan signifikansi α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pola pemberian makan yang stunting kategori kurang 81% dengan jumlah 34 orang, kategori pola pemberian makan baik 19% dengan jumlah 8 orang. Pola pemberian makan yang tidak stunting kategori kurang 2,4% dengan jumlah 1 orang,kategori baik 97% dengan jumlah 41 orang. Hasil: analisa bivariat untuk variabel pola pemberian makan didapatkan p-value 0,012 maka H0 ditolak yang brarti terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. dan diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bahan informasi untuk mencegah terjadinya stunting pada balita sehingga bisa menurunkan angka kejadian stunting di Kabupaten Garut.
References
Fauziah R. 2020. Huungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita.
Ferani OA. 2019. Faktor-faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai Kerinci Jambi Tahun 2019.
Indah FN. 2020. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 4-6 Tahun Di Paud Terintegrasi Posyandu Kecamatan Lubuk Pakam.
La’biran FJ. 2020. Hubungan Antara Pola makan Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 25-59 Bulan Di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makasar Tahun 2020.
Larasati NN. 2017. Faktor-faktorn Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan Di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017.
Niga DM, Purnomo W. 2016. Hubungan Antara Praktik Pemberian makan, Perawatan Kesehatan, Dan Kebersihan Anak Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Jurnal Wiyata. Vol. 3 No. 2 Tahun 2016.
Pujiati W, Nirnasari M, Rozalita. 2021. Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Aanak Umur 1-36 Bulan. Jurnal Menara Medika Vol. 4 No.1 September 2021.
Pribadi RP, Gunawan H, Rahmat. 2019. Hubungan Asuh Pemberian Makan Oleh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun. Jurnal Keperawatan Aisyiyah.Volume 6 Nomor 2 Desember 2019.
Prakhasita RC. 2018. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. Surabaya. IR-Perpustakaan Universitas Airlangga.
Prasetiya T, Ali I, Nurdiawan O, dkk. 2020. Klasifikasi Status Stunting Balita Di Desa Slangit Menggunakan K-Nearst Neighbor. Jurnal Informatic For Educator And Profesionals Vol. 4 No. 2, Juni 2020. Hal93-104.
Qolbiyah FN, Yudia Riries CP, Aminyoto M. 2021. Hubungan Praktik Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Borong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat. Jurnal Sains dan Kesehatan. Vol. 3 No. 6 2021.
Friyadi A, Wiwin NW. 2021. Hubungan Pola Pemberian Makan Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Borneo Student Research. Volume 3. No 1. 2021.
Ula F. 2020. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 1-5 Tahun Di Puskesmas Piyungan Bantul.
Syahroni MH, Astuti N, Ismawati R, dkk. 2021. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) Ditinjau Dari Capaian Gizi Seimbang. Jurnal Tata Boga. Volume 10. No 1. 2021.
Suseno Y. 2021. Hubungan Pengetahuan, Pola Pemberian Makan dan Status Ekonomi Keluarga terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin raya Kota bengkulu.
Afifah SN, Stiyabudi R. 2020. Hubungan Pola Asuh Pemberian Makan Dan Status Ekonomi Dengan Kejadian Balita Pendek. Jurnal Human Care. Volumme 5. No 3. Juny 2020.
Lestari ND. 2022. Hubungan Pola Makan Pada Anak Balita Dengan Kejadian Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Baki. Fakultas Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Surakarta 2022.
Mauliza R, Darmawati. 2022. Hubungan Pola Pemerian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education. Volume 10. No 1. Edisi Khusus 2022.
Anugraheni HS. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Universitas Diponogoro 2012.
Sujianti, Pranowo S. 2021. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Usia Todler. Indonesion Jurnal of Nursing Health Science. Volume 6. No 2. September 2021.
Copyright (c) 2022 Kurniawan Dewi Budiarti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.